Kustomisasi

Menulis Rencana Bisnis


Arsitektur tak lagi sekedar profesi.

Dengan semakin tingginya tingkat persaingan, penting bagi seorang arsitek untuk tetap survive dan memenangkan persaingan. Jadi, arsitek bukan sebatas profesi saja melainkan sebuah bisnis yang harus dikelola secara profesional !.

Dan setiap bisnis memerlukan rencana bisnis!

Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang menunjukkan fikiran Anda terhadap APA, DIMANA, MENGAPA, KAPAN dan BAGAIMANA mengelola bisnis Anda. Terlepas apakah Anda punya sumber daya atau tidak ; sama seperti prajurit yang masuk ke medan perang dengan amunisi, Anda tetap harus menuangkan gagasan, kekuatan, dan keterampilan ke atas kertas sebelum masuk ke medan pertempuran.

Zacharakis, seorang profesor kewirausahaan di Babson College, menjelaskan:


"Rencana bisnis membantu pengusaha membentuk visi mereka menjadi peluang yang lebih baik dengan pertanyaan kritis, mencari penyelesaian, untuk kemudian menjawabnya."

Ada banyak alasan mengapa perlu menuliskan rencana bisnis. Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa usaha yang Anda rintis layak tuk diperjuangkan, sebelum adanya komitmen keuangan dan komitmen pribadi yang signifikan.

Rencana bisnis juga berguna bagi tim manajemen dalam menetapkan tujuan dan perencanaan jangka panjang. Bisa juga sebagai alat untuk menarik investor pembiayaan atau mencari rekanan. Rencana bisnis juga berfungsi sebagai pedoman rekrutmen dan mempertahankan karyawan.

Dengan rencana bisnis, pengusaha dapat mengalokasikan sumber daya secara tepat, mengatasi masalah dan membuat keputusan bisnis yang baik.

Perencanaan bisnis dimulai dari sebuah IMPIAN. Bermimpi memulai perusahaan Anda sendiri. Dan kemudian, mimpi di wujudkan lewat tindakan nyata.

Pahamilah bahwa Anda akan membutuhkan modal dukungan, bimbingan, relasi dan perangkat kerja. Berikut 10 panduan yang harus dimasukkan kedalam rencana bisnis Anda:

1. Perkenalan:

Perkenalan adalah bentuk komunikasi pembuka kepada investor, klien potensial, calon karyawan dan calon koneksi. Perkenalan harus mencakup visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

2. Catatan singkat sejarah perusahaan:

Tulislah tentang ide di balik lahirnya perusahaan Anda dan bagaimana ide itu bertranformasi menjadi bisnis.

3. Tujuan perusahaan:

Jelaskan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang perusahaan Anda dalam beberapa paragraf. Tujuan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti 'Seberapa cepat perusahaan Anda akan tumbuh? " atau 'Siapa yang menjadi target klien Anda?'

4. Biografi tim manajemen:

Biografi tim manajemen mencakup nama dan latar belakang masing-masing personil inti serta tugas dan tanggung jawab mereka.

5. Jenis jasa atau produk yang ditawarkan:

Bagian ini membahas tentang bagaimana produk atau jasa Anda berbeda dari layanan sejenis lainnya. Hati-hati ketika menulis USP (Unique Selling Point) Anda.

6. Analisis SWOT:

Tulis tentang Kekuatan Anda, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. jadilah jujur dan terbuka. Libatkan tujuan spesifik bisnis atau proyek Anda. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan saat mencapai tujuan.

7. Potensi pasar :


Lakukan riset dan analisis untuk mengetahui potensi klien, lokasi / wilayah dan market size. Ingat, Anda harus meyakinkan pemodal, calon klien dan karyawan tentang potensi berhasilnya bisnis Anda.

8. Strategi pemasaran:

Apa rencana Anda agar masyarakat tahu bahwa Anda siap untuk berbisnis? Apakah dengan mengandalkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut (bagi pemula ini bukan rencana yang baik kecuali Anda sudah punya reputasi)? Beriklan di media cetak, televisi atau di Web (atau ketiganya)? Apakah Anda berencana menggunakan layanan online agar perusahaan Anda terdaftar di search engine dan diiklankan di situs Web lain? Tulis tentang strategi pemasaran Anda sesuai layanan yang ditawarkan. Buat juga rencana terhadap kebutuhan vs kapasitas yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan pemasaran.

9. Proyeksi keuangan dua sampai tiga tahun kedepan:

Buat ringkasan tentang prakiraan keuangan Anda dalam sebuah dokumen yang menunjukkan formula yang digunakan untuk mendapatkannya. Anda mungkin perlu neraca, laporan rugi laba dan arus kas dalam kurun waktu tertentu.

10. Exit plan:

Mungkin ada banyak alasan mengapa Anda ingin menutup bisnis Anda. Bisa saja karena kerugian finansial, kehilangan minat atau alasan pribadi lainnya. Anda harus berfikir positif ketika mengambil langkah ini. Dengan demikian, Anda tetap punya rencana dan menunjukkan betapa berharganya perusahaan Anda ketika dialihkan ke bisnis lain. Dalam kasus seperti ini, tulis rencana cadangan yang dapat menyelesaikan kewajiban Anda ketika Anda memutuskan menutup bisnis.

"Tidak ada mimpi yang berubah menjadi kenyataan sampai Anda bangun dan bekerja." Jika Anda seorang arsitek yang ambisius, mulailah mengerjakan impian Anda untuk memulai bisnis sendiri. Mulailah menyusun rencana bisnis Anda hari ini. (managearchitecture)

>
Categories:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment