Tiap minggu, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), kontraktor Pelaksana dan Owner (dinas) wajib melaksanakan rapat rutin. Hari dan jam rapat, ditentukan sesuai kesepakatan bersama yang akan menjadi kegiatan tetap.
Fungsi rapat mingguan adalah monitoring, evaluasi dan pengendalian pekerjaan lapangan agar sesuai dengan dokumen kontrak. Tak dapat dipungkiri, pekerjaan lapangan dengan ragam item pekerjaan dan jumlah pekerja yang banyak selalu punya masalah. Untuk menemukan solusinya, butuh kordinasi antar pihak. Semakin sering dilakukan kordinasi bersama, maka semakin kecil pula kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian. Selain itu, rapat mingguan juga berfungsi untuk menyatukan visi. Ini penting agar tujuan pekerjaan tercapai secara optimal.
Dalam pelaksanaan rapat mingguan, masing-masing pihak memiliki peran berbeda. Konsultan MK berperan dalam menentukan pokok bahasan rapat, mengirim undangan rapat dan memimpin rapat. Peran lainnya adalah melakukan evaluasi pekerjaan dan apabila terjadi ketidak sesuaian dilapangan maka konsultan MK berhak memberikan teguran.
Kontraktor Pelaksana berperan dalam menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan, laporan rencana pekerjaan minggu berikutnya serta mengutarakan permasalahan lapangan. Sedangkan owner, selain ikut memberikan solusi atas sebuah persoalan, juga sebagai pihak yang diberi laporan.
Ada tiga hal pokok yang dibahas secara konsisten didalam rapat mingguan ;
Pertama, tentang K3
Pembahasan K3 secara rutin dilakukan agar pelaksanaan K3 dilapangan tetap konsiten sesuai ketentuan agar resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diminimalisir bahkan diupayakan mencapai zero accident.
Kedua, tentang Teknis Pekerjaan
Pembahasan teknis pekerjaan merupakan bahasan utama dengan porsi lebih besar. Disini dilakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan sebelumnya dan rencana pelaksanaan pekerjaan kedepan. Selain tentang kemajuan pekerjaan dan rencana pekerjaan, juga dibahas tentang material, detail gambar dan metode pelaksanaan.
Ketiga, tentang Administrasi Proyek
Pembahasan administrasi proyek sangat penting dilakukan agar pihak-pihak terkait dalam proyek selalu ‘mawas diri’ dan tidak lalai dalam mendokumentasikan setiap aktifitas lapangan kedalam bentuk laporan tertulis atau dokumen pekerjaan. Keberadaan dokumen-dokumen proyek ini sangat penting artinya manakala suatu saat dilakukan pemeriksaan oleh auditor.
Pekerjaan pembangunan tidak bisa tanpa pengawasan dan evaluasi. Ini agar pekerjaan tersebut berjalan lancar tanpa kendala.
>
Fungsi rapat mingguan adalah monitoring, evaluasi dan pengendalian pekerjaan lapangan agar sesuai dengan dokumen kontrak. Tak dapat dipungkiri, pekerjaan lapangan dengan ragam item pekerjaan dan jumlah pekerja yang banyak selalu punya masalah. Untuk menemukan solusinya, butuh kordinasi antar pihak. Semakin sering dilakukan kordinasi bersama, maka semakin kecil pula kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian. Selain itu, rapat mingguan juga berfungsi untuk menyatukan visi. Ini penting agar tujuan pekerjaan tercapai secara optimal.
Dalam pelaksanaan rapat mingguan, masing-masing pihak memiliki peran berbeda. Konsultan MK berperan dalam menentukan pokok bahasan rapat, mengirim undangan rapat dan memimpin rapat. Peran lainnya adalah melakukan evaluasi pekerjaan dan apabila terjadi ketidak sesuaian dilapangan maka konsultan MK berhak memberikan teguran.
Kontraktor Pelaksana berperan dalam menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan, laporan rencana pekerjaan minggu berikutnya serta mengutarakan permasalahan lapangan. Sedangkan owner, selain ikut memberikan solusi atas sebuah persoalan, juga sebagai pihak yang diberi laporan.
Ada tiga hal pokok yang dibahas secara konsisten didalam rapat mingguan ;
Pertama, tentang K3
Pembahasan K3 secara rutin dilakukan agar pelaksanaan K3 dilapangan tetap konsiten sesuai ketentuan agar resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diminimalisir bahkan diupayakan mencapai zero accident.
Kedua, tentang Teknis Pekerjaan
Pembahasan teknis pekerjaan merupakan bahasan utama dengan porsi lebih besar. Disini dilakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan sebelumnya dan rencana pelaksanaan pekerjaan kedepan. Selain tentang kemajuan pekerjaan dan rencana pekerjaan, juga dibahas tentang material, detail gambar dan metode pelaksanaan.
Ketiga, tentang Administrasi Proyek
Pembahasan administrasi proyek sangat penting dilakukan agar pihak-pihak terkait dalam proyek selalu ‘mawas diri’ dan tidak lalai dalam mendokumentasikan setiap aktifitas lapangan kedalam bentuk laporan tertulis atau dokumen pekerjaan. Keberadaan dokumen-dokumen proyek ini sangat penting artinya manakala suatu saat dilakukan pemeriksaan oleh auditor.
Pekerjaan pembangunan tidak bisa tanpa pengawasan dan evaluasi. Ini agar pekerjaan tersebut berjalan lancar tanpa kendala.
Categories:
Manajemen