Kustomisasi

Tips Interior Gaya Klasik

sumber gambar; internet

Keunggulan gaya klasik salah satunya adalah, gaya ini cenderung abadi atau sepanjang masa. Interior ruang bergaya klasik mulanya berasal dari arsitektur Yunani dan Romawi, dimana bangsa Yunani dan Romawi mengkreasikan arsitektur mereka berdasarkan pada harmoni dan keseimbangan dengan alam. Dalam gaya klasik, Anda akan bermain pada banyak detil-detil.

Jika ingin menggambarkan kepribadian seseorang melalui pilihan gaya interiornya, maka penyuka gaya klasik dapat digambarkan sebagai seseorang yang sangat menghargai sebuah kenyamanan dalam batasan estetika yang dipengaruhi oleh sejarah, politik dan budaya. Meskipun ini membuatnya tampil elegan, tapi sekaligus kita akan melihatnya sebagai kepribadian yang agak kaku dan kompleks. Sebuah kepribadian yang jarang terlihat pada masa kini.

Dalam disain tema klasik kemampuan memahami apa yang telah menjadi tradisi dalam interior gaya ini sangat penting, agar tujuan tercapai dengan baik. Anda tidak dapat memasukkan elemen-elemen modern dari abad ke 20 seperti baja, plastik atau alumunium dengan disain polos kedalam interior gaya klasik, karena hal tersebut dapat merusak citarasa klasik.

Gaya Klasik lebih ke material alam seperti kayu, kulit, kain dan batu yang penuh ornamen ukir. Bahkan, dinding tidak dapat dibiarkan terlihat kosong, karena pada dinding interior gaya klasik sering diisi lukisan besar, patung atau cermin dengan bingkai ukir.

Warna yang digunakan pada interior gaya klasik biasanya diinspirasi warna alam seperti biru, cokelat, kuning, hijau, dan warna-warna alami seperti terakota (warna antara jingga dan coklat). Selain itu, hitam dapat digunakan sebagai outline ruangan.

Pada lantai, kita dapat merujuk ke material yang digunakan di arsitektur romawi kuno dan yunani kuno yaitu ; marmer, kayu dan batu yang dirancang dalam pola geometris. Anda dapat menggabungkan beberapa pola secara bersama meskipun pilihan pola lebih ke disain yang konservatif. Motif dengan garis besar biasanya sering dipakai.

Nah, apa langkah awal dalam mewujudkan ide disain ruang bergaya klasik tersebut ?.

Interior bergaya klasik itu simetris dan memiliki titik fokus. Untuk dapat menciptakan simetris ruang yang sempurna maka disain ruang harus di iris di tengah. Kemudian, lakukan pengolahan pada satu sisi ruang karena hal ini akan mencerminkan sisi lainnya. Penataan pencahayaan tak boleh luput menjadi perhatian karena pencahayaan hendaknya menggambarkan bahwa ruang tertata dengan rapi.

Kedua, ruang bergaya klasik itu mengandung focal point atau titik fokus yang biasanya berupa objek ukuran besar. Di negara Eropa dan Amerika, interior ruang bergaya klasik menempatkan sebuah perapian ukuran besar, meja ukuran besar, dan tangga melingkar ukuran besar. Penempatan benda-benda lain seperti kolom Romawi, patung, dan vas ukuran besar dilakukan untuk meningkatkan titik fokus ruang.

Disain interior klasik terlihat lebih rumit ketimbang gaya lainnya, tapi disinilah letak kemampuan Anda dalam mendisain ruang. Dalam mendekor jangan lakukan setengah hati atau iseng saja karena rancangan yang kurang maksimal, pemilihan objek serta penempatan yang tidak sesuai bisa menjadikan interior ruang terlihat hambar dan membosankan. Padahal, yang diperlukan adalah disain yang dapat beradaptasi dalam jangka waktu yang lama. Jadi, lakukan dengan teliti dan perhatikan setiap detilnya.

Satu hal lagi yang dapat menjadi catatan penting bagi Anda adalah ruang yang dirancang bergaya klasik biasanya adalah ruang tertentu yang tidak diperuntukkan untuk semua orang. Ini karena, ruang klasik terkesan glamor dan ekslusif. Untuk pemilihan furniture sebaiknya pilih furniture antik sehingga interior ruang klasik Anda tampil lebih baik.



(Dimuat di Harian Tribun Pekanbaru edisi Minggu 12 Oktober 2014, hal 14)




>
Categories:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment