Kustomisasi

Tips Disain Rumah Kayu


sumber gambar; internet

Kayu, salah satu material penting dalam arsitektur rumah tinggal. Bahkan, rumah tradisional menjadikan kayu sebagai material utama. Seiring waktu, kayu semakin sulit didapat karena hutan sebagai sumbernya telah banyak berubah fungsi menjadi pemukiman penduduk, lahan perkebunan atau lainnya. Hal ini menjadikan kayu eksklusif dan mahal.

Kayu Pada Arsitektur Tradisional.
Di arsitektur tradisional, rumah tak saja dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan dasar sebagai tempat tinggal, tapi juga harus memenuhi tiga makna, yaitu ;
  • Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, rumah sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat bermasyarakat.
  • Berdasarkan manfaat, rumah harus memberikan ketentraman, kenyamanan dan rasa aman.
  • Berdasarkan status, rumah harus memiliki nilai estetika yang memberikan kebanggaan bagi penghuninya.
Proses pembangunannya, dilakukan oleh tukang yang dipercaya masyarakat setempat. Dimulai dari tahapan pencarian dan pemilihan jenis kayu yang berkualitas atau dipandang memiliki kekuatan magis sampai dengan pelaksanaan konstruksi yang memperhatikan pangkal dan ujung kayu supaya tidak salah pasang. Ini sesuai kepercayaan tradisional, untuk menghindari hal tidak baik dikemudian hari.

Kayu juga dimanfaatkan secara optimal. Salah satu contoh terlihat pada rumah tradisional Melayu. Adanya ketetapan jumlah anak tangga, atau penggunaan lebah bergayut sebagai lisplang merupakan cara pemanfaatan kayu secara baik. Ukuran dan jumlah anak tangga yang tetap berarti volume kayu yang digunakan sudah ditakar. Sedangkan bentuk lebah bergayut sebagai lisplang akan memudahkan penggantian kayu yang rusak secara unit per unit. Dengan demikian, ada pembatasan penebangan jumlah pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan alam.

Kayu Pada Arsitektur Modern.
Arsitektur modern memandang rumah yang terbuat dari kayu ramah lingkungan dan sehat untuk diitinggali, pelaksanaan pembangunannya berlangsung cepat dan rendah dalam biaya perawatan. Kayu juga secara natural dapat menjaga thermal, dimana saat musim hujan atau musim panas kondisi dalam rumah relatif sejuk. Kayu juga material yang kuat dan tahan lama, bahkan, di negara-negara Skandinavia dan Siberia ada usia rumah kayu mencapai 600 tahun dan masih berdiri kokoh. Didaerah yang rawan bencana alam seperti gempa bumi, rumah kayu juga sangat cocok untuk menghindari kerusakan yang parah.

Bagi yang ingin membangun rumah kayu, berikut beberapa tips untuk Anda ;

Pertama,
buatlah disain yang sesuai kebutuhan Anda. Rumah sebaiknya disesuaikan aktifitas dan fungsi yang diinginkan sehingga menghindari terlalu banyak ruang yang sia-sia atau konstruksi yang berlebihan. Menentukan disain rumah baik itu secara arsitektur, struktur dan mekanikal/elektrikalnya akan membuat Anda bijaksana dalam penggunaan material kayu dan anggaran biayanya.

Kedua, perhatikan orientasi bangunan terhadap matahari dan aliran udara. Pandangan arsitektur modern sama dengan apa yang telah dibuat diarsitektur tradisional. Panas dapat di atasi dengan plafon dan atap yang tinggi sehingga tercipta loteng untuk mengumpulkan panas yang dikeluarkan melalui kisi-kisi. Panas matahari yang masuk kedalam rumah juga dapat diminimalisir melalui sun shading, baik itu dengan memanfaatkan pepohonan maupun dengan pembuatan kanopi. Sedangkan untuk aliran udara dapat dimaksimalkan melalui bukaan jendela dan ventilasi.

Ketiga, rumah harus berada dilingkungan yang bebas dari hal-hal yang dapat merusak kayu, misal daerah pinggiran laut yang cenderung cepat merusak kayu. Asap juga dapat merusak kayu, demikian pula dengan kondisi panas yang dapat membuat kayu melengkung.

Keempat, pilih jenis kayu yang tepat sesuai lingkungan dan sesuai fungsi. Beberapa kayu dapat bertahan baik di kondisi basah. Kayu Jati, cocok digunakan untuk kolom utama rumah sedangkan kayu yang bertekstur lembut cocok dijadikan papan dinding rumah.

Kelima, lakukan proses pengawetan kayu sebelum digunakan agar kayu tidak mudah lapuk dan keropos. Pengawetan kayu bertujuan terhindar dari hama pemakan kayu seperti rayap. Anda juga perlu memperhatikan struktur pondasi dan lantai dengan melakukan thermite control (pengendalian hama) agar terbebas dari hama tersebut. Selain itu, sebaiknya kayu juga dilapisi dengan melakukan pengecatan agar kayu lebih awet dan tahan lama.




(Terbit di Harian Tribun Pekanbaru edisi Minggu 14 September 2014 hal. 14)










>
Categories:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment