Debu baru saja lewat,
dijalan yang sama, aku tak terlihat
teriakanku menodai
lalu lalang tanpa warna dan senyuman
Ku atapi keengganan menuju satu tujuan
dari lapisan kardus, sehelai demi sehelai
hingga tajam kuku matahari, membuatku rebah
menidurkan mimpi sejenak…
Dalam kesempatan bahagia yang ganjil
hujan pun menghujam bumi
keraguan menghampiri tubuh yang basah
tentang keberanianku meneriakkan ketulusan
“mari, berhenti sejenak disini…..”
Dan aku merasakan,
orang-orang itu menganggapku
tlah mengendalikan jalan fikiran mereka
Artikel Terkait
Cinta Tumbuh
Ditangan ini, segenggam benih cinta
dapat menjadi abu...
Memberi yang ingin difahami
bila terhirup, membuat tersedak
bil ... selengkapnya
Menembus Sepi
Diambang kering, menempatkan jejak
bukan meratapi fatamorgana
Kata dan pena menciptakan khayalan
lebih pantas
Meski telah kuurai,
jika kau data ... selengkapnya
Mata Bumi
Pandangilah bumi !
lahir dan menyusui
dalam siraman hujan
hijau kemudian tua
dalam belaian udara
Perasaan cinta
tlah kehilangan jalan
hancur d ... selengkapnya
Mencapai Mata Hati
Saat kesadaran maju
tak ada berdiri yang lebih dekat
dari mata hati…
Takkan muat dengan muatan kebencian
Isi sekendi emosi sudah tidak ada
‘ ... selengkapnya
>